Wednesday 16 January 2013

Tokoh-Tokoh Yahudi Yang Merosakkan Pemikiran (Part 3)

                            
Assalamualaikum W.B.T Bismillahirahmanirahim,Pertama sekali saya ingin menyusun sepuluh jari-jemari saya atas kelewatan saya mengupdate sambungan dari post yang lepas.Tanpa membuang masa anda semua mari kita sambung artikel yang lepas. :)

“Jadi saya fikir pada saat itu setiap wanita akan bereaksi dengan berbagai cara yang berbeza. Sekumpulan wanita pada ketika itu tidak akan memasak, sedangkan yang lainnya akan terlibat dialog dengan suami mereka. Di sebahagian negeri di dalam dunia ada beberapa wanita yang akan keluar untuk menunjuk ketidakpuasan hati mereka. Mereka akan menekan anggota Kongres Senator agar meluluskan undang-undang yang mempengaruhi peranan wanita. 


                                                                         Betty Frieden


Tahukah anda siapakah yang mengucapkan kata-kata di atas tadi?Ayat-ayat di atas diucapkan oleh  Betty Friedan(gambar) untuk menyambut demo besar-besaran wanita pada tanggal 26 Ogos 1970 di Amerika Serikat. Friedan adalah seorang tokoh wanita liberal yang turut mendirikan dan kemudian diangkat sebagai presiden pertama National Organization for Woman pada tahun 1966. Ia menjadi pemimpin utama untuk menekan pihak UU di Amerika yang melarang penguguran dan pengembangan sifat-sifat maskulin oleh kaum wanita.Betty Friedan sendiri dilahirkan dengan nama Betty Naomi Goldstein pada tanggal 4 Februari tahun 1921. Pada gilirannya Friedan berkembang menjadi seorang aktivis wanita Yahudi Amerika kenamaan pada sekitar pertengahan 1960-an. Puncak momentumnya terjadi setelah ia berhasil mengarang “The Feminine Mystique“. Buku yang menjadi rujukan kaum wanita ini menggambarkan peranan wanita dalam masyarakat industri di dimata dunia. Di situ, Friedan mengkritik habis peranan ibu-ibu dalam rumah tangga menjadi suri rumah sepenuh masa yang baginya sangat mengekang dan jauh dari penghargaan terhadap hak wanita.Buku Freidan pun terjual laris. The Feminine Mystique berubah menjadi “kitab suci” bagi kaum wanita dan ia diagung-agungkan sebagai pencetus feminisme gelombang kedua setelah gelombangnya  pernah menyapu dunia pada sekitar abad ke-18.Teori yang sangat ternama sekali darinya adalah apa yang disebut oleh Freidan dengan istilah Androgini. Androgini sendiri adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan pembahagian peranan yang sama dalam karakter maskulin dan feminin pada masa yang sama. Istilah ini berasal dari dua kata dalam bahasa Yunani yaitu ανήρ (anér, yang berarti laki-laki) dan γυνή (guné, yang berarti perempuan) yang dapat merujuk kepada salah satu dari dua konsep terkait tentang jantina.Namun pada asalnya, perkataan Androgini muncul pertama kali sebagai sebuah kata majmuk dalam Yudaisme Rabinik sebagai alternatif untuk menghindarkan kata hemaprodit /khunsa yang bermasalah dalam tradisi Yahudi.Akan tetapi, sekalipun telah mendaki kerjaya yang semakin memuncak dalam dunia feminisme, gagasan Freidan pun juga menjadi sasaran kritikan banyak pihak. Menariknya orang yang mengkritik Friedan adalah seorang wanita lain yang bernama Zillah Eisenstein. Eisenstein sendiri adalah Profesor Politik dan aktivis wanita dari Ithaca, New York. Ia menulis kritikan tajam terhadap gagasan konsep wanita bekerja milik Friedan. Dalam bukunya, Radical future of Liberal Feminism, Eisenstsein mengkritik;

“Tidak pernah jelas apakah pengaturan ini seharusnya meringankan beban wanita (keluarga dan pekerjaan) atau secara signifikan menstruktur semula siapa yang bertanggung jawab atas pengasuhan anak. Bagaimana tanggung jawab ini dilaksanakan?” 


Henry Makow dalam tulisannya -Gloria Steinem: How the CIA Used Feminism to Destabilize Society- telah menjelaskan dengan baik bagaimana peranan CIA dalam mengerakkan isu feminisme. Pakar konspirasi kenamaan ini mengatakan bagaimana media elite telah mencipta feminisme gelombang kedua sebagai sebahagian dari agenda elit untuk meruntuhkan peradaban dan mendirikan New World Order. Kesalahfahaman utama kita tentang CIA, kata Makow, adalah bahwa CIA melayani kepentingan AS. Nyatanya, ia selalu menjadi instrumen empayar minyak dunia dan perbankan dunia (Rothschild, Rockefeller, Morgan) yang dikoordinasi oleh Royal Institute for Internal Affairs di London dan cabang mereka di AS, Council for Foreign Relations. Lembaga ini didirikan dan diisi oleh orang-orang berdarah biru dari penguasa perbankan New York dan lulusan perkumpulan organisasi rahsia, “Skull and Bones”.Akhirnya jutaan lelaki yang berwarganegara Amerika dilemahkan dan dipisahkan dari hubungan mereka dengan keluarga (dunia dan masa depan). Wanita Amerika diperdaya hingga mencurahkan diri dalam kerjaya keduniaan lebih daripada kasih-sayang kepada suami dan anak-anak mereka. Banyak wanita sudah tidak layak untuk menjadi isteri serta ibu. Banyak pihak yang merasa terasing dan sendirian serta pertumbuhan mereka seperti tersekat malah ada yang dahagakan kasih sayang, mudah sekali dipengaruhi dan dimanipulasi. Tanpa pengaruh sihat daripada kedua orang tuaatau ibubapa yang tercinta, begitulah anak-anak mereka yang mudah rosak akhirnya.Penindasan terhadap wanita adalah suatu pembohongan. Pembahagian peranan berdasar jenis jantina tidak pernah seteruk yang dipropagandakan kaum wanita. “Ibu saya berjaya menjalankan perniagaan mengimport jam tangan dari Swirtzerland pada tahun 1950. Saat pendapatan ayah saya meningkat, dia bersedia berhenti dan menumpukan perhatian untuk menguruskan anak-anak. Wanita bebas mengejar kerjaya jika itu mereka impikan. Bezanya, dahulu peranan mereka sebagai isteri dan ibu difahami, dan disahkan secara sosial, sebagaimana kemahuan mereka. Hingga Gloria Steinem dan CIA datang bersama-sama,” hujah Makow dengan panjang lebar.Oleh itu, Feminisme adalah penipuan besar-besaran yang dilakukan terhadap masyarakat oleh kumpulan pemerintah. Hal itu dirancang untuk memperlemah struktur sosialis dan budaya Amerika dalam rangka memperkenalkan New World Order sebagai sebuah fasisme yang mesra dan baik di mata masyarakat dunia. Para pendukungnya adalah orang-orang berlagak suci yang menjadi kaya dan berpengaruh darinya. Mereka merangkumi golongan pendusta dan golongan yang rendah nilai moral yang berfungsi untuk golongan elit dalam pelbagai kapasiti seperti: pemerintahan, pendidikan, dan media. Para pelakon ini harus dibongkar dan dikritik sehebat-hebatnya.








No comments:

Post a Comment